Adix Remorar

Senin, 14 Mei 2012

Sirup kering, Apakah itu?

Bagi para orang tua, mungkin Anda pernah menebus resep antibiotik untuk anak Anda yang masih kecil. Saat di rumah, Anda tersadar botol itu sudah dibuka dari segelnya. Mungkin Anda merasa kesal karena Anda merasa diberi obat yang tidak baru. Jangan kesal dulu ya, botol obat itu memang telah dibuka, tapi itu adalah obat baru. Mungkin Anda bertanya lagi, "Kalau memang obat baru kenapa telah dibuka?". Baiklah, begini jawaban dan penjelasannya.
Obat yang Anda beli itu adalah SIRUP KERING. Sirup kering itu dapat berupa suspensi kering atau larutan kering. Pada gambar contoh dalam artikel ini digunakan suspensi kering.
Obat yang ada di dalam botol itu awalnya adalah serbuk, saat obat akan diberikan pada pasien, ke dalam botol tersebut dimasukkan sejumlah tertentu air minum (lihat pada gambar, ada tanda panah yang menandakan batas air yang harus ditambahkan). Untuk memasukkan air minum ke dalam botol itu harus dengan membuka botol obatnya terlebih dahulu, bukan?

lihat tanda panah yang menunjukkan tanda batas penambahan air minum
Berikut gambar sirup kering yang sudah dilarutkan, atau istilah yang lebih tepatnya adalah sudah direkonstitusi.
"Kenapa obatnya berbentuk serbuk, kenapa tidak langsung dibuat cairan saja? Kan banyak obat-obat sirup yang bentuknya bukan serbuk?"
Obat-obat yang dibuat dalam bentuk sirup kering umumnya termasuk antibiotik dan sebagian besar  antibiotik tidak stabil berada lama dalam air. Sirup kering yang sudah ditambahkan air biasanya hanya bertahan selama kurang lebih 7 hari saja. Beberapa jenis lainnya dapat bertahan hingga 14 hari, itu pun jika disimpan dalam lemari es. Oleh karena itu, sirup antibiotik tidak memungkinkan untuk disimpan dalam waktu lama. Solusi yang digunakan adalah dengan membuat sirup antibiotik baru pada saat akan dikonsumsi oleh pasien.
"Oo, pantas saja saya disuruh membuang obat ini kalau masih ada sisanya 7 hari setelah saya beli obat ini."
Betul, setelah 7 hari obat ini berada dalam air mungkin obat itu telah rusak dan mungkin dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan, jadi harus dibuang.
Bagaimana cara membuang obat yang baik? Untuk sirup kering, obat yang tersisa dapat dibuang setelah diencerkan dengan air yang ditambahkan sejumlah "sampah", misalnya ampas kopi, tanah, atau pasir. Jangan lupa juga untuk merobek label obat dan merusak botolnya (jika dikemas dalam botol plastik). Dengan demikian, sisa obat atau kemasannya tidak dapat disalahgunakan lagi oleh orang yang menemukannya.
Semoga penjelasan singkat ini bisa memberi pengetahuan yang baru untuk Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar