Bagi para orang tua, mungkin Anda
pernah menebus resep antibiotik untuk anak Anda yang masih kecil. Saat di
rumah, Anda tersadar botol itu sudah dibuka dari segelnya. Mungkin Anda merasa
kesal karena Anda merasa diberi obat yang tidak baru. Jangan kesal dulu ya,
botol obat itu memang telah dibuka, tapi itu adalah obat baru. Mungkin Anda
bertanya lagi, "Kalau memang obat baru kenapa telah dibuka?".
Baiklah, begini jawaban dan penjelasannya.
Obat yang Anda beli itu adalah SIRUP
KERING. Sirup kering itu dapat berupa suspensi kering atau larutan kering. Pada
gambar contoh dalam artikel ini digunakan suspensi kering.
Obat yang ada di dalam botol itu
awalnya adalah serbuk, saat obat akan diberikan pada pasien, ke dalam botol
tersebut dimasukkan sejumlah tertentu air minum (lihat pada gambar, ada tanda
panah yang menandakan batas air yang harus ditambahkan). Untuk memasukkan air
minum ke dalam botol itu harus dengan membuka botol obatnya terlebih dahulu,
bukan?
lihat tanda panah yang menunjukkan tanda batas penambahan air minum
Berikut gambar sirup kering yang
sudah dilarutkan, atau istilah yang lebih tepatnya adalah sudah direkonstitusi.
"Kenapa obatnya berbentuk
serbuk, kenapa tidak langsung dibuat cairan saja? Kan banyak obat-obat sirup
yang bentuknya bukan serbuk?"
Obat-obat yang dibuat dalam bentuk
sirup kering umumnya termasuk antibiotik dan sebagian besar antibiotik
tidak stabil berada lama dalam air. Sirup kering yang sudah ditambahkan air
biasanya hanya bertahan selama kurang lebih 7 hari saja. Beberapa jenis lainnya
dapat bertahan hingga 14 hari, itu pun jika disimpan dalam lemari es. Oleh
karena itu, sirup antibiotik tidak memungkinkan untuk disimpan dalam waktu
lama. Solusi yang digunakan adalah dengan membuat sirup antibiotik baru pada
saat akan dikonsumsi oleh pasien.
"Oo, pantas saja saya disuruh
membuang obat ini kalau masih ada sisanya 7 hari setelah saya beli obat
ini."
Betul, setelah 7 hari obat ini
berada dalam air mungkin obat itu telah rusak dan mungkin dapat menyebabkan
efek yang tidak diinginkan, jadi harus dibuang.
Bagaimana cara membuang obat yang
baik? Untuk sirup kering, obat yang tersisa dapat dibuang setelah diencerkan
dengan air yang ditambahkan sejumlah "sampah", misalnya ampas kopi,
tanah, atau pasir. Jangan lupa juga untuk merobek label obat dan merusak
botolnya (jika dikemas dalam botol plastik). Dengan demikian, sisa obat atau
kemasannya tidak dapat disalahgunakan lagi oleh orang yang menemukannya.
Semoga penjelasan singkat ini bisa
memberi pengetahuan yang baru untuk Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar